Renungan Pagi 19 April 2013 (Kabar Baik dari Patmos)

Kabar baik dari Patmos“Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu BERDIRI SEEKOR ANAK DOMBA SEPERTI TELAH DISEMBELIH (Wahyu 5:6).

Coba bayangkan betapa mengejutkannya ketika pemandangan ini terbaca dalam Kitab Wahyu. Wahyu 4 dan 5 menggambarkan Allah sebagai Pencipta yang Mahakuasa. Tampaknya Dia dapat melakukan apa saja yang Dia mau. Tetapi ketika masalah yang tidak dapat diatasi ini muncul (Why. 5:1-4), penyelesaiannya sungguh-sungguh mengejutkan. Allah menyelesaikan masalah alam semesta ini, melalui Anak Domba yang disembelih.

Mengapa Allah yang penuh kuasa tidak menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan kekuasaan-Nya yang tak terbatas? Mengapa Dia tidak segera membereskannya? Mengapa Dia mengambil resiko besar dengan mengutus Anak-Nya ke dunia, sementara Dia tahu bahwa manusia akan menolaknya dan bahkan akan membunuh-Nya dengan kejam? Karena hal yang baik akan terjadi ketika seseorang rela mengambil resiko. Jalan ini mungkin lebih susah atau lebih berbahaya dibandingkan pilihan yang lain, tetapi hasilnya sangat bernilai.

Misalnya, saya memikirkan tentang betapa berbedanya masa kecil saya dengan masa kecil anak-anak aman sekarang. Kadang saya bertanya-tanya, bagaimana saya dan teman-teman saya bisa bertahan hidup. Dengan gembira kami berkendara tanpa sabuk pengaman atau kantong udara. Dan pada masa itu, tidak ada cara membungkus obat-obatan yang aman buat anak-anak, seperti yang di buat pada zaman ini.

Saya mengendarai sepeda berkeliling kota tanpa mengenakan helm dan minum air ledeng dari selang di taman, bukannya air destilasi dari toko kelontong. Saya dan kawan-kawan saya lolos dari pengawasan orang dewasa sepanjang musim panas dengan meninggalkan rumah di pagi hari dan bermain seharian di taman atau kadang berkeliling New York City naik kereta bawah tanah. Kami belajar untuk menghadapi orang-orang yang mengganggu kami, karena tidak ada orang dewasa yang melindungi kami.

Anda mungkin akan terkejut melihat resiko-resiko yang kami ambil dulu. Tetapi generasi saya telah menghasilkan generasi yang lebih berani mengambil resiko sekaligus pemecah masalah yang luar biasa. Kita memiliki kebebasan, kegagalan, kesuksesan, dan tanggung jawab, dan kita belajar untuk menghadapinya. Sementara beberapa perubahan dalam dunia pada saat ini berujung baik, tetapi karakter kita terbentuk saat kita berani mengambil resiko. Tetapi Allah tahu, untuk mendapatkan kehidupan yang berharga, resiko harus diambil. Saya berpikir, bahwa Allah tahu hal ini, itu sebabnya Dia mengutus Yesus untuk menebus kita.

Tuhan, terima kasih karena telah bersedia mengambil resiko besar saat Engkau datang menyelamatkan kami.

Bagi teman-teman yang ingin menaruh maupun menyalin artikel ini ke blog maupun media elektronik lainya, harap mencantumkan sumbernya, gunakan etika berinternet, terima kasih. Salam ivonidiego

About ivonidiego
You = What You Do

2 Responses to Renungan Pagi 19 April 2013 (Kabar Baik dari Patmos)

Leave a reply to ivonidiego Cancel reply